Laman

Hal pertama yag harus dilakukan ketika digigit ular berbisa

ular kobra


ular welang(Bungarus fasciatus)


ular mamba hitam (Dendroaspis polylepis)


ular derik viper


truno bamban(Trimeresurus albolabris)


jika kita sedang masuk ke hutan, sebaiknya kita membawa kotak p3k untuk berjaga-jaga jika kita terluka, salah satu luka yg paling berbahaya disebabkan oleh gigitan ular berbisa, jika kita terlanjur tergigit ular berbisa, segeralah lakukan tahapan penanganan sbb :

1.JANGAN PANIK !
2.Amankan posisi penolong dan korban
Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu “lagi”, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.
3.Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastisdi atas luka gigitan untuk menghentikan dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung
4.Tenangkan korban, jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung
5.Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !)
Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisa nya terhadap manusia.

Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! ....dan yang utama.....
- Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi
- Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka nayak berarti tidak berbisa
- Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan

Selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri – ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis .

6.Lakukan tindakan pertolongan pertama
Penanganan gigitan ular tidak berbisa.
Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.
- Lepaskan pembalut elastis
- Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)
- Beri obat antiseptik.
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............

Penanganan gigitan ular berbisa menengah
Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas – dingin sekitar 2 s.d. 7 hari.
- Lepaskan pembalut
- Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)
- Beri antiseptik
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
- Usahakan korban beristirahat sebentar
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan
Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............

Bila tergigit ular jenis raksasa, ular pyhton
Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.
- Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring
- Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet.
- Istirahatkan dan tenangkan korban
- Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi.
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan

Ingat !
- ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah.
- saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.
- tidak perlu membunuh ular jenis ini kecuali.............................

Bila tergigit ular yang berbisa tinggi
Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.
Efek gigitan pada umumnya :
o Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
o Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
o Mulut terasa kering
o Pusing, mata berkunang - kunang
o Demam, menggigil
o Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.

Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:
- Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung
- Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit
- Buat luka baru deagn kedalam sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring. INGAT ! irisan luka baru jangan horisontal tetapi vertikal.

- Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka baru. korban akan terasa sangat kesakitan, sehingga perlu dilakukan dengan hati – hati tetapi tetap berlanjut. Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan alat khusus “snake bite”, alat suntik (tanpa jarum), batang muda pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll....

tidak dianjurkan melakukan proses pengeluaran darah dan racun dengan menyedot melalui mulut. Karena itu sangat beresiko pada si penolong karena racun dapat mengkontaminasi mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.

- Proses itu dilakukan berulang –ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.

- Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)

- Informasikan pada dokter bila korban elergi terhadap obat tertentu, identifikasi.

- Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi agar luka cepat kering.

INGAT !
Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti diatas. Jika yang diserang hanya syaraf, maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena spesifikasi racunnya berbeda.

Tujuh
- Jangan beri minuman beralkohol
- Korban tetap berusaha untuk sadar
- Berikan semua jenis makanan dan minuman yang bergizi
- Jangan bergerak berlebihan, istirahat yang cukup
- Jika perlu, segera evakuasi ke rumah sakit

sumber: http://siouxindonesia.multiply.com/journal/item/13