Pengunjung Pengadilan Negeri (PN) Medan. Selasa 930/3) mendadak heboh. Bukan karena persidangan seperti yang lalu-lalu, tapi lantaran munculnya anak berumur 2 tahun. Disaksikan banyak orang, Adelia Yolanda Putri ‘berkelamin’ ganda. Yang satu normal sebagai layaknya kaum hawa, sedang ‘anu’ pria tumbuh di atas lubang duburnya.
Anak pasangan suami istri, Abdul Rawih Saputra (32) dan Sapta Wardaningsih (21) itu diberi nama Adelia Yolanda Putri. Dia lahir tepat pada 17 Januari 2008 pukul 10.00 WIB dan tinggal di Jalan TB Simatupang, Gg Musholah, Kec Medan Sunggal, Medan.
Kehadiran anak yang disebut-sebut berjenis kelamin ganda itu, mendadak membuat pengunjung Pengadilan Negeri Medan heboh. Apalagi setelah tahu, kedatangan Adelia bersama ibu dan adiknya, Firman yang masih berusia lima bulan, guna melihat bapaknya Abdul Rahim Saputra menjalani sidang dengan tuduhan pemerkosaan.
Diungkap Ny Sapta, daging yang mirip kelamin pria yang ada di pantat anak perempuannya itu sudah bawaan sejak lahir. Lama kelamaan hingga Adelia berusia 2 tahun, daging yang timbul itu semakin memanjang, hingga menyerupai kelamin pria.
“Saya sempat curiga juga, kami pikir jadi kelamin pria. Tapi, setelah diperiksa ke dokter sekira sebulan yang lalu. Kata dokter itu, daging yang tumbuh mirip kelamin pria itu jenis tumor jinak,” bebernya sembari memperlihatkan keanehan itu.
Ujar ibu dua anak ini lagi, soal timbulnya daging mirip kelamin pria di pantat anaknya itu, tidak ada tanda-tanda yang ganjil semasa mengandung. Bahkan, kelahiran Adelia pun berlangsung dengan normal. “Usia kandungan genap 9 bulan hingga partus,” terangnya.
Hanya saja seingat ibu bertubuh langsing ini, saat mengandung anak pertamanya itu. Suaminya, Abdul Rawih Saputra yang kesehariannya mencari nafkah sebagai supir di suatu perusahaan, menabrak kucing. ”Cuma itu saja seingat aku, yang lain gak ada bang,” ketusnya.
Ditambahkan Sapta, munculnya daging panjang mirip kelamin pria yang melekat di pantat putrinya itu, sangat menyiksa keseharian Adelia. ”Hampir setiap malam anakku mengerang kesakitan. Soalnya, benda itu gatal dan perih dirasanya,” katanya. ”Kalau aku pegang-pegang, daging yang ada dipantatnya itu berdenyut-denyut bang. Jadi, anakku merasakan perih kesakitan dan sering kambuh pada malam hari,” sambung Sapta.
Tak Ada Uang Buat Operasi
Masih diungkap Sapta, dia sangat berniat mengobati penderitaan anak sulungnya itu. Ia pun sempat berkonsultasi di klinik tak jauh dari rumahnya. Daging tumbuh yang mirip kelamin pria itu, diminta dokter untuk segera dibuang lewat jalan operasi.
”Kata dokter, biaya operasinya mahal, bisa sampai jutaan. Ya, karena gak ada uang dan tak ngerti lagi bagaimana cara mengobatinya, aku pun jadi pasrah saja,” ujarnya seraya mengeluh, penderitaannya semakin panjang, sejak 5 bulan yang lalu. Suaminya, Abdul Rowih Saputra ditangkap pihak kepolisian Polsek Sunggal dengan tuduhan pemerkosaan.
”Ya, terpaksa aku mencari uang sendiri untuk menafkahi kedua anakku. Hidup bersama dengan mertua dan jadi tukang cuci dan jadi pembantu di rumah orang,” ungkapnya sedih. ”Kalau ada dermawan yang prihatin dengan anakku, kami sangat berterimah kasih sekali,” harapnya.
Soal suamiku, lanjut Sapta, sudah dua kali masuk penjara. Yang pertama, Abdul Rawih terpaksa menjalani hukuman di Rutan Tanjung Gusta selama 2 tahun, akibat laka lantas. ”Inilah yang kedua, sudah lima bulan di penjara dengan tuduhan pemerkosaan. Padahal, cewek yang digauli suamiku mereka melakukannya suka sama suka. Jadi, suamiku itu dijebak si cewek. Walaupun begitu, saya berharap suamiku hukumannya minta diringankanlah,” katanya memelas mengharapkan belas kasihan para penegak hukum di Pengadilan Negeri Medan.
sumber: http://posmetro-medan.com/index.php?open=view&newsid=16756